Batu Mulia Sungai Luk Ula
Sesuai dengan julukannya, “Batu Mulia”
adalah batu yang mempunyai derajat kemuliaan yang lebih dibandingkan
dengan batuan lainnya. Derajat kemuliaan tersebut bisa dilihat dari
kekerasan, keunikan corak, unsur pembentukan, kandungan mineralnya,
kelangkaannya dan sebagainya. Batuan tersebut kemudian dibentuk menjadi
batu akik yang menjadi asesoris manusia ataupun Suseki (Kerajinan Batu Hias). Tujuannya tidak lain untuk menambah nilai kemuliaan manusia dari aspek keindahan.
Budaya memakai akik atau asesoris dari
batu hingga hiasan batu seperti suseki telah menjadi bagian dari gaya
hidup. Batuan – batuan luar negeri pun telah banyak masuk ke Indonesia
bahkan kini menduduki kelas teratas. Ketidaktahuan masyarakat dalam
negeri mengenai batu Luk Ula yang sebenarnya telah dikenal hingga
mancanegara menambah kabur dan rendah nilai batuan Luk Ula yang sangat
luarbiasa baik dari segi ketuaan usia, kekerasan, kelangkaan, kandungan
mineral, kegilapan, kandungan minyak, kekhasan dan daya kandungan enegi
yang tersimpan sebagai benda statis yang bisa digunakan untuk
memancarkan daya potensi manusia (pemakainya) dengan sistem induksi
materi makrokosmos dan mikrokosmos. Hal inilah yang sesungguhnya menjadi
dasar kecocokan seseorang terhadap batuan tertentu yang didasarkan
dengan profesi, karakter, dan hari kelahiran seseorang dengan unsur alam
di hari kelahiran tersebut yang harus bersinergi dengan daya
makrokosmos statis yang ada dalam batu.
Fenomena dan pemahaman masyarakat awam
terhadap tingginya harga dan klas dari batu luar menjadikan kesenangan
bagi para kolektor batu baik dalam negeri maupun luar negeri seperti
China, Jepang Korea dan lain – lain yang dengan mudah dan murahnya
membeli dan mengangkut bongkahan – bongkahan besar batuan Luk Ula ke
tempat mereka, sementara masyarakat umum dikondisikan untuk berburu batu
luar negeri atau luar pulau. Kecerobohan juga terjadi di beberapa
daerah dimana para pecinta akik membeli batu – batu Luk Ula yang khas
tersebut kemudian diatasnamakan batuan dari daerah mereka. Tentunya
mereka tidak memperhitungkan sisi geologis bahwa batuan Luk Ula adalah
jenis batuan dengan ciri khusus yang tidak dimiliki oleh daerah di
belahan bumi manapun.
Batuan Luk Ula dan Daya Energinya
Batuan Luk Ula yang memiliki bermacam –
macam jenis dan kekhasan tersendiri, memiliki daya manfaat sebagai
hasil induksi energi statis makrokosmos yang dikandungnya terhadap
energi dinamis mikrokosmos yang terdapat dalam diri manusia (si pemakai
atau pemilik batu). Proses ini merupakan proses reaksi alam baik kimia,
fisika, kelistrikan, kemagnetan dan lain – lain. Daya yang ditimbulkan
dari pemakaian dan kepemilikan batu Luk Ula berbeda dengan batuan –
batuan dari daerah lain yang lebih bersifat klenik dan erat dengan
pencitraan bahwa batu atau akik identik dengan dunia perdukunan.
Mencari Bahan Dasar di Aliran Sungai Luk Ula Karangsambung
Mencari bahan dasar berupa batuan untuk
dijadikan akik di sungai luk Ula sangat sulit. Hal ini disebabkan oleh
kegiatan eksplorasi pasir secara besar – besaran yang telah berlangsung
lebih dari 25 tahun ini dengan menggunakan mesin sedot, sehingga batuan –
batuan mulia ikut tesedot dan terbawa oleh truk pasir ke tempat –
tempat konsumen pasir, tidak hanya di dalam kabupaten Kebumen saja,
tetapi sampai ke luar kabupaten, dikarenakan kualitas pasir Luk Ula yang
dikenal unggul sejak dahulu. Selain aktivitas penambangan pasir, hal
lain yang menyebabkan langkanya batuan Luk Ula adalah banyaknya kolektor
dari luar kota bahkan macanegara seperti Jepang, Korea, Cina, dan lain –
lain yang membeli dan mengangkut bongkahan – bongkahan batuan
berkualitas Luk Ula Karangsambung yang tidak jarang menggunakan
kendaraan berat. Batuan berupa bongkahan besar tersebut dijadikan hiasan
taman bernilai tinggi. Keadaan ini sangat sulit dicegah sebab batuan –
batuan ini tidak hanya tersebar di tanah milik LIPI saja, akan tetapi
lebih banyak dan beragam di tanah milik warga. Kondisi ekonomi warga
yang pas – pasan dan medan pegunungan menjadikan batuan – batuan ini
sebagai sumber mata pencaharian warga. Harga murah untuk batu
berkualitas tinggi ini tidak menjadi masalah bagi warga yang sehari –
harinya mayoritas bergantung pada alam Luk Ula dan Karangsambung. Efek
kelangkaan seperti yang terjadi sekarang ini pun tidak dihiraukan warga.
Warga pencari batu dikenal dengan sebutan
petani batu. Mencari batu Luk Ula tidak bisa dilakukan setiap saat.
Hanya saat debit air surut sajalah batu mulia Luk Ula dengan mudah
dicari. Waktu surut ini terjadi pada pagi hari hingga jam 1 siang, pun
jika tidak hujan dan banjir. Pencarian yang tidak melawan gerak angin
akan lebih memudahkan kita untuk melihat batuan mulia Luk Ula.
Batu Akik Celup Sungai Luk Ula – Batu Jin – Batu Sulaiman – Batu Tarikan
Batu akik celup adalah batuan akik yang
sengaja diubah warnanya agar lebih menarik dan terkesan mahal. Teknik
pewarnaan batuan ini menggunakan teknik celup menggunakan larutan dan
pewarna khusus. Batu akik yang pada awalnya berwarna putih bisa diubah
warna sesuai selera. Batuan ini sering mengkecoh pecinta akik pemula.
Batuan celup banyak dikomersilkan oleh kalangan tertentu sebagai batu
yang mengandung energi spiritual tinggi, terlebih jika
mengkomersilkannya menggunakan trik seolah – olah menariknya dari alam
gaib dengan kekuatan doa dan syarat – syarat (sesaji) tertentu agar
terlihat sangat meyakinkan, sehingga batuan ini kemudian lazim dikenal
sebagai batu Jin, batu Sulaiman atau batu Tarikan (sebab didapatkan
dengan cara menariknya keluar dari alam Jin/ gaib ke alam nyata.
Dinamakan Batu Sulaiman karena Sulaiman adalah seorang Raja yang
terkenal sebagai Raja dari bangsa manusia dan jin.
Pengrajin Batuan Akik Celup menggunakan
batuan bahan berjenis Agate (nama ilmiah batuan ini) yang berasal dari
Sungai Luk Ula Kebumen. Para petani batu Kebumen menjual bahan batuan
ini kepada pengrajin batu yang berasal dari daerah lain dengan harga
sangat murah perkilogram. Batu – batu inilah yang banyak beredar di
pasaran bahkan di Kebumen sendiri dengan mengatasnamakan batu luar. Batu
jenis ini terkadang juga diatasnamakan sebagai batu mulia dari alam
gaib yang kemudian terpaksa dibayar mahal oleh para pejabat atau orang –
orang tertentu yang memiliki hobi dekat dengan para pelaku spiritual.
Meskipun batu Agate (yang telah menjadi
akik ini) telah berubah warna dan berubah nama serta diatasnamakan
batuan dari daerah lain, akan tetapi tekstur batu luk Ula ini dengan
mudah bisa diketahui dengan cara melihat atau menerawangnya di sinar
matahari. Tingkat kejenihan batuan Agate Sungai Luk Ula tidak akan bisa
sejernih kaca seperti batuan lain daerah, misal batuan Kalimantan.
Batuan tansparan jenis apapun yang berasal dari Luk Ula Karangsambung
Kebumen, selalu memiliki kepekatan yang tinggi dikarenakan faktor
ketuaan usia pembentukannya, sehingga apabila diterawang batuan tersebut
sepeti mengandung unsur minyak (dalam bahasa Kebumen disebut nglamuk).
Karena batuan akik jenis ini memiliki warna yang berasal dari teknik
pewarnaan buatan (bukan alami) maka warna batuan ini tidak terlihat
memancarkan (memantulkan) sinar, melainkan menyerap sinar sehingga
terlihat redup dan pucat. Batuan Luk Ula yang juga sering dipakai oleh
pengrajin sebagai batuan akik celup adalah batu Es (batu yang tekstur
dan warnanya mirip es).
Sungguh sangat memprihatinkan karena
ketidaktahuan dan cerita yang sengaja dibuat oleh pihak – pihak yang
berkepentingan, akhirnya banyak masyarakat maupun pecinta akik bahkan
pecinta spiritual tertipu dengan batu ini.
Batu Ginggang Sungai Luk Ula
Dalam bahasa Jawa, kata Ginggang
berarti bergeser, bergerak, berubah. Batu ini kemudian dinamakan
Ginggang karena sifat mineral penyusunnya yang mempunyai kemampuan
menyerap cahaya dan energi secara halus dan kemudian memancarkannya
kembali ke luar secara searah membentuk suatu pola gerak yang halus
seperti aliran air yang tenang. Gerakan ini dihasilkan melalui mekanisme
terarah dari tekstur garis – garis dalam batu yang terbentuk karena
sedimentasi penyusun yang sangat lama. Jenis batuan ginggang bermacam –
macam. Ada yang jernih dan ada yang pekat. Semakin tinggi tingkat
kejernihan dan kelembutan garis batuan ini, semakin besar pula daya
serap dan daya pancar yang dihasilkan. Geraknya pun terlihat semakin
jelas. Teknik penggosokan (bentuk/ pola gosokan batu) juga sangat
mempengaruhi maksimalnya daya pancar energi serap. Perbedaan tingkat
serap, pancar, dan gerak pada masing – masing batu Ginggang melahirkan
istilah Ginggang hidup dan Ginggang mati. Ginggang hidup memiliki nilai
komersil yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Ginggang mati.
Karena sifat yang dimiliknya, batuan ini
sangat bemanfaat kepada si pemakai sebagai media serap energi dan
pemancar sehingga si pemakai akan menjadi pusat medan biomagnet dan
biokelistrikan dari manusia di sekitarnya. Dengan kata lain, induksi
makrokosmos batuan ini bisa memaksimalkan daya tarik pemakainya terhadap
manusia di lingkungan sekitarnya.
Stok : stok Ginggang Hidup grade 1,2,3 belum tersedia lagi
(penambahan stok dapat diusahakan dengan batas waktu yang tidak bisa
ditentukan, tergantung julung pencarian)Batu Lintang Luk Ula
Batu
lintang Luk Ula adalah jenis batuan yang hanya terdapat di daerah Luk
Ula. Disebut batu Lintang karena corak dan serat batuan yang melintang
yang disebabkan oleh proses pembentukan hasil sedimentasi di aliran
sungai Luk Ula yang berkelok – kelok, sehingga membentuk corak atau alur
melintang yang tidak tetap. Warna kulit dari batu Lintang adalah putih,
merah, dan hitam. Warna kulit ini berbeda dengan warna dalamnya.
Terkadang warna kulit yang putih, merah, atau hitam memiliki warna dalam
yang merah, hijau, atau putih. Keunikan batu
ini adalah corak atau alur lintang tidak terlihat di kulitnya. Batu ini
sepintas terkesan seperti batuan biasa sehingga tekadang mengkecoh para
pencari batu pemula. Proses energi pembentukan dan hasil materi bentuk
yang memiliki corak saling melintang tidak terarah menjadikan batu ini
menyimpan energi makrokosmos statis yang dapat menginduksi pemakainya
menjadi terlihat umum dan tidak menimbulkan kesan khusus terhadap
lingkungan. Daya ini sangat dibutuhkan bagi orang – orang yang memiliki
pekerjaan penyamaran.dahulu batu ini dipakai sebagai akik oleh para
telik sandi (intelejen) dan para raja yang sedang menyamar terjun di
masyarakatnya, atau pun ketika ia bepergian berburu ataupun bertapa agar
tidak diketahui kesejatiannya. Batu ini pada masa lalu digunakan juga
sebagai sandi oleh sesama telik sandi kerajaan.
Stok : 1 buah (penambahan stok dapat diusahakan dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, tergantung julung pencarian)
Batu Badar Besi Luk Ula
Batuan
Badar Besi adalah batuan yang mengandung mineral besi magnetis serta
beberapa logam lain, sehingga batuan ini dapat menempel pada magnet.
Daya besi alam yang pekat dan terseleksi dalam batuan ini menginduksi
unsur zat besi tubuh si pemakai sehingga dapat terpancar dengan
maksimal. Reaksi pancar zat besi berpengaruh baik secara fisik maupun
psikis berupa semangat dan kemantapan (keyakinan hati) dalam segala
gerak langkah dan pekerjaannya. Keberanian untuk melangkah pun semakin
kuat. Daya magnet yang menginduksi tubuh juga berefek pada keluwesan
serta besarnya daya tarik pengguna batu bada besi ini terhadap manusia
disekitarnya disebabkan daya tubuhnya mengandung magnetis alam yang
lebih kuat dibandingkan manusia lain di sekitarnya. Keistimewaan Badar
Besi ini telah menarik minat para pengrajin dan menjual batu akik untuk
memproduksi Badar Besi palsu dengan menggunakan bahan dasar magnet bekas
speaker dan lain – lain. Kehati – hatian dan kecermatan sangat
diperlukan dalam memastikan keaslian batu Badar Besi Luk Ula. Grade
Magnetis Alam Makro dalam Badar Besi juga bertingkat – tingkat sesuai
dengan jenis dan warna bahan dasar batuan. Perbedaan Grade ini berkaitan
erat dengan besar kecilnya daya tarik magnetis si pemakai batuan
terhadap manusia dan lingkungan di sekitarnya.
Stok : Merah 1 buah, Hitam 1 buah
(penambahan stok dapat diusahakan dengan batas waktu yang tidak bisa
ditentukan, tergantung julung pencarian)
Batu Galih Asem Sungai Luk Ula
Batu Fosil Galih Asem Sungai Luk Ula
Fosil
Galih Asem adalah batuan keras yang terbentuk dari inti batang
(kambium) pohon Asem Jawa selama jutaan tahun sehingga mengeras menjadi
batuan. Masyarakat Jawa sejak dahulu memiliki fisolofi positif terhadap
Galih Asem. Asem Jawa tekenal akan rasa masamnya. Reaksi dari unsur
masamnya tidak bisa dihilangkan dengan pemanis atau bahan apapun. Daya
masam dari Asem Jawa yang merupakan proses alam makrokosmos ini
tersimpan abadi dalam batang inti (kambium) pohon asem yang kemudian
bertahan selama berjuta tahun dalam alam dan ketika telah menjadi batuan
fosil, meskipun rasa masam sebagai pencitraan luar inderawi (dalam hal
ini perasa lidah) telah hilang dan kembali ke alam, akan tetapi daya
alam penyusun kemasaman semakin membeku dan memadat dalam fosil
tersebut. Daya kuat alam penyusun kemasaman yang tidak bisa ditawarkan
inilah yang akan menginduksi enegi keaslian (dalam hal ini kepribadian)
manusia pemakai batu akik Galih Asem luk Ula menjadi energi positif
berupa kekuatan karakter pribadi si pemakai. Dengan kuatnya karakter
pribadi yang termaksimalkan oleh daya induksi statis makrokosmos yang
terdapat di dalam fosil batuan Galih Asem akan menambah pancaran
kemuliaan pribadi dimata orang lain dan sekitarnya meskipun dari segi
materi atau kekayaan si pemakai dalam kategori biasa atau bahkan
kurang.
Mulai diketahuinya fosil Galih Asem Luk
Ula ini menimbulkan minat para pengrajin akik atau penjual akik untuk
memproduksi dan menjual akik biasa kemudian menamainya Galih Asem, tanpa
diperlihatkan bahan baku dasarnya. Harga yang kadang tak terjangkau
oleh masyarakat menengah ke bawah itu pun sangat disayangkan ketika
dibandingkan dengan barangnya yang palsu. Kehati – hatian dan kecermatan
sangat diperlukan dalam membeli akik atau batuan fosil Galih Asem Luk
Ula. Grade Daya batuan fosil Galih Asem Luk Ula jauh lebih
tinggi dibandingkan Galih Asem yang masih berupa kayu yang kebanyakan
beredar di pasaran baik sebagai akik maupun kerajinan kayu.
Stok batu : 2 buah (penambahan stok dapat diusahakan dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, tergantung julung pencarian)
Badar Tawon (Batuan Fosil Terumbu Karang, Rumput Laut, atau Ganggang Laut)
Masyarakat pada umumnya mengira bahwa
batuan ini merupakan fosil sarang tawon (lebah) karena bentuknya yang
menyerupai sarang lebah, sehingga kemudian disebut dengan Badar Tawon.
Batuan ini sesungguhnya adalah fosil dari aneka terumbu karang, rumput
laut atau ganggang laut yang karena tuanya akhirnya membatu dengan
kekerasan yang luarbiasa, melebihi batuan pada umumnya. Batuan ini hanya
terdapat di Luk Ula Karangsambung sebagai bukti geologis bahwa Luk Ula
Karangsambung Kebumen memang dahulunya merupakan dasar samudra yang
kemudian terangkat pada masa pratersier. Warna dari batuan ini bermacam –
macam. Ada yang putih, merah, hijau, biru, kuning, orange dan lain –
lain sesuai dengan warna terumbu atau ganggang laut yang menjadi fosil.
Meskipun telah membatu dan transparan, akan tetapi bentuk corak tumbuhan
asli tidak hilang. Saripati terumbu, rumput laut atau ganggang laut
yang mengandung zat – zat yang diperlukan oleh tubuh manusia ini dapat
menginduksi pemakainya menjadi enerjik dan fresh sebagai hasil masuknya
saripati zat penyusun batuan ke dalam tubuh melalui induksi dan
penyerapan. Karena langkanya fosil batuan ini, maka sebuah terobosan
baru di bidang pengobatan yang kini telah dikembangkan adalah terapi
herbal menggunakan media buatan berbentuk koyo tempel. Badar Tawon
sangat baik digunakan sebagai akik atau mata cincin dan kalung bagi kaum
wanita yang secara biologis lebih banyak membutuhkan zat – zat yang
terkandung dalam terumbu, rumput laut, atau ganggang laut untuk menjaga
kesehatan dan keremajaan kulit. Sifat terumbu, rumput laut dan ganggang
laut yang cenderung lembut sangat sesuai dengan sifat dasar wanita yang
feminim baik tubuh maupun jiwanya. Meski batuan jenis ini sulit dipalsu,
ada baiknya untuk tetap melihat batuan bahannya sebelum dibuat akik,
agar lebih meyakinkan. Semakin jernih dan transparan batuan ini, daya
pancarnya semakin maksimal.
Stok : 2 buah (penambahan stok dapat diusahakan dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, tergantung julung pencarian)
5 komentar:
Mantap bos ak punya badar besi tapi asli ps palsu ak ga tau,gi mna cr bedain yang asli ma palsu?
Bos alamat dimana
Untuk Badar besi yg asli itu ciri2nya. bsa menempel di besi atau magnet.
alamat: karangsambung, kebumen. saya tidak jual, melainkan sekedar share info aja. maaf klo bru bsa balas koment kawan2
batu lintang luk ula nya itu keren gan,
ane kira ada lagi.... hehehehehe
Posting Komentar