Pengikut

Kamis, 27 Desember 2012

Situs Punden Majapahit, di Dusun Loning, Sadang Wetan, Sadang – Kebumen


SITUS PUNDEN MAJAPAHIT PETILASAN DAN TEMPAT DIMOKSAKAN/DIMURCAKANNYA PUSAKA – PUSAKA GAJAH MADA
Situs punden Majapahit, di dusun Loning, Sadang Wetan, Sadang - Kebumen
Situs punden Majapahit, di dusun Loning, Sadang Wetan, Sadang – Kebumen
Punden Majapahit adalah nama sebuah situs spiritual yang berada di Dusun Loning, Desa Sadang Wetan, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Tempat ini berupa sebuah batu yang dahulunya digunakan tokoh besar Majapahit yakni Gajah Mada untuk meletakkan pusaka – pusakanya. Gajah Mada berada di tempat ini dalam rangkaian perjalannya ke barat setelah diberhentikannya Beliau sebagai Maha Patih dikarenakan peristiwa perang Bubat.
Punden Majapahit berada di tengah areal pesawahan batu berbentuk terasering yang oleh masyarakat setempat disebut Sawah Majapahit. Meskipun merupakan lahan batu, pertanian padi di sawah Majapahit ini sangat baik. Pengairan tidak penah terkendala sehingga bisa dilakukan tiga kali tanam. Sawah Majapahit pun ibarat miniatur surga dunia di bumi Kebumen.
Di lokasi ini terdapat juga dua situs tak dikenal yang kemudian oleh warga dimitoskan sebagai makam meski sesungguhnya merupakan tempat dikubur dan dimurcakannya pusaka – pusaka Gajah Mada. Tumbuh pula beberapa pohon kelapa gading emas (warna gading tua kemerah – merahan) layaknya pagar hidup lokasi situs.
Setelah beberapa waktu berada di tempat ini, Gajah Mada kemudian melanjutkan perjalanannya ke selatan menyusuri sungai Luk Ula dan berhenti di daerah Panjer Kuno yang dahulunya masih berupa hutan kelapa di tepian Kerajaan/Kadipaten Panjer (yang kini bernama Kabupaten Kebumen). Di Panjer kuno inilah kemudian Gajah Mada Moksa/Murca.

Pada masa perang Dipanegara, tempat ini pernah dijadikan tempat pesanggrahan dan persembunyian Pangeran Dipanegara beserta para pengawal.

Tata cara berwisata spiritual di situs Punden Majapahit ini sangat murah, sederhana dan tidak dikemas dalam wisata komersil. Yang utama adalah ketulusan hati para wisatawan spiritual. Pakaian bebas tapi sopan, hanya diwajibkan membawa UPET (ikatan jerami yang dibakar). Kendaraan bisa diparkir di tepian sungai bebatuan atau dititipkan di rumah warga di sekitar situs yang terkenal akan keramahannya. Aksesnya pun sangat mudah, yakni sekitar 25 Km ke arah utara dari kota Kebumen melalui jalan satu arah Mertakanda – Karangsambung – Sadang – Banjarnegara.
Situs Punden Majapahit yang alami dan asri di wilayah pegunungan yang merupakan bukti alam terangkatnya dasar laut dalam menjadi daratan akibat tumbukan lempeng benua pada masa pratersier ini, menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik pelaku spiritual, peneliti geologi, maupun penikmat keindahan alam.
Demi menjaga keindahan, kealamian, dan kelestarian alam, Kepala Desa Sadang Wetan, Sugeng Suwarsono menerapkan aturan tegas tentang eksplorasi batuan alam di desa ini, dimana hanya boleh digunakan untuk keperluan membangun rumah warga, membangun sarana dan prasarana baik irigasi, tansportasi dan lain – lain di desa Sadang Wetan. Eksplorasi batuan ke luar desa Sadang Wetan tidak diperbolehkan.
Bagi para pelaku spiritual Jawa, kiranya situs Punden Majapahit di dusun Loning, Desa Sadang Wetan ini sangat tepat untuk dikunjungi selain situs Pamoksan Gajahmada yang berada di situs Panjer Kuno (utara Stasiun Kereta Api Kebumen) yang telah diubah Belanda menjadi Pabrik Mexolie Kebumen pasca kemenangannya dalam perang melawan Dipanegara. (Kebumen, 21 Juli 2012 – oleh Ravie Ananda )

Tidak ada komentar: