dicopy dari:
http://fadlyfauzie.wordpress.com/2010/12/15/wisata-geologi-di-karangsambung/
SiO2 + HCl →tidak bereaksi, artinya Rijang tidak bereaksi dengan asam
Batuan Basalt
Batuan filit (warna hitam)berasal dari lempung hitam yang sudah kaya akan karbon (C).
http://fadlyfauzie.wordpress.com/2010/12/15/wisata-geologi-di-karangsambung/
BATUAN TUA DI KARANG SAMBUNG
LOKASI 1, kali Lokidang, Sadang
Singkapan Batu Lempung merah gampingan+Rijang,batu basalt
Batuan lempung merah gamping dan Rijang
secara teori merupakan batuan yang hanya bisa ditemui di Dasar lautan.
Dan batuan ini terbentuk dari proses sedimentasi dari hasil pelapukan
batuan yang kemudian mengalami transport ke laut. Sedimentasi dibedakan
menjadi dua, yaitu:
- Sedimentasi di dasar laut dangkal. Contohnya Gamping.
- Sedimentasi di dasar laut dalam (lebih dari 4000m). Contohnya Rijang (chert)
Suatu hal yang menakjubkan, batuan dari
samudra yang terbentuk 60-140 juta tahun yang lalu bisa ditemui di
Karangsambung. Menurut ilmu geologi hal ini terjadi dikarenakan
Karangsambung dahulunya merupakan daerah subduksi, yaitu zona pertemuan 2
lempeng, lempeng benua Eurasia dan lempeng samudra Hindia.
Dahulu arah penunjamannya dari Timur ke
barat,dan dimungkinkan dari karang sambung memanjang ke arah Kalimantan
selatan mempunyai karakteristik batuan yang sama diakibatkan hasil
proses pergeseran lempeng yang sama. Pertemuan lempeng samudera akan
menunjam kebawah dikarenakan berat jenis yang lebih tinggi dibandingkan
lempeng benua. Penunjaman terus berlangsung sampai ke perut bumi yang
mempunyai suhu dan tekanan yang tinggi, sehingga batuan menjadi meleleh
kemudian ada yang muncul keluar dari perut bumi. Singkapan-singkapan
batuan kuno yang ada di Karangsambung perlahan muncul di permukaan
dikarenakan erosi tanah. Jadi bisa disimpulkan bahwa Karangsambung
dahulunya merupakan batuan dasar lautan.
Namun sekarang sudah berubah pertemuan
lempeng yang terjadi adalah lempeng benua Australia dari selatan menuju
utara ke lempeng Eurasia. Pertemuan 2 lempeng ini disinyalir sebagai
penyebab munculnya rangkaian gunung-gunung api di Indonesia (Sumatra,
jawa, bali , Lombok). Dengan adanya gunung-gunung api, maka akan
terbentuk batuan-batuan beku dari magma.
Batuan lempung merah gampingan berlapis dengan rijang
Batuan gamping dan rijang ini termasuk
batuan sedimen, dimana ciri umumnya berlapis-lapis. Batuan sediment yang
ditemui di Karangsambung lapisannya vertical, hal ini dikarenakan
tekanan dari aktifitas tektonik selama berjuta-juta tahun. Untuk gamping
merah materi penyusunnya sebagian besar dari kalsium yang terikat
karbonat CaCO3. Sedangkan Rijang kebanyakan tersusun atas silica SiO2
dan besi. Dari segi warna gamping berwarna merah terang dan rijang merah
gelap. Dari segi tekstur gamping lebih kasar dan berpori sedangkan
rijang lebih halus. Untuk membedakan batuan gamping merah dengan rijang
dilakukan pengujian dengan larutan asam (HClaq). Dengan reaksi-reaksi
sebagai berikut:
-Gamping merah
CaCO3 + HCl →CaCl2 +CO2 + H2O, artinya
Gamping merah bereaksi dengan asam. Ini terjadi karena komposisi kalsium
menyebabkan gamping merah bersifat basa.
-RijangSiO2 + HCl →tidak bereaksi, artinya Rijang tidak bereaksi dengan asam
Batuan Basalt
Batuan basalt termasuk pada jenis batuan
beku yang berasal dari letusan gunung api. Namun gunung api disini
merupakan gunung api dasar laut. Prosesnya berawal dari gerakan saling
menjauh (pemekaran) dasar samudra, muncul gunung api kemudian
memuntahkan lava yang selanjutnya membeku ketika terkena air laut.
Prinsipnya seperti membuat cendol ketika masih panas seketika masuk
kedalam air, kemudian membeku ditambah dengan adanya tekanan hidrostatis
menyebabkan batuan berbentuk bulat. Bentuknya bulat lonjong sehingga
sering disebut pillow lava. Batuan basalt biasanya berwarna hitam dan
bersifat asam.
batuan sedimen gamping merah dan rijang
LOKASI 2, batuan zona dasar dari subduksi, Sadang
Singkapan Batu lempung hitam
Pada zona dasar subduksi akan akan
ditemui massa dasar yaitu lempung hitam, warnanya hitam mengkilap. Hal
ini disebabkan gesekan antar lempung (uplift), akan tetapi akibatnya
batuan menjadi mudah rapuh. Bila dilihat dari strukturnya batuan lempung
hitam termasuk pada boudinade sehingga bisa mengetahui arah gaya.
Adanya tekanan membuat batuan menjadi memipih (foliasi) dan memanjang,
melempung sehingga struktur menjadi bersisik (scaly clay).
LOKASI 3, Pucangan, Sadang
Singkapan Batuan metemorf serpentinite
Batuan serpentinite termasuk pada batuan
malihan. Berasal dari perut bumi di bawah lantai dasar samudera. Batu
ini malihan dari batu ultra basa hasil pembekuan magma pada kerak
samudra. Sedangkan batu ultrabasa sendiri batuan asalnya dari peridotite
dan dunite, banyak mengandung mineral olivine yang menyebabkan berwarna
hijau. Batu-batu ini berubah ketika bersentuhan dengan air laut .
Kemudian batu ultrabasa bergerak bersama lempeng samudera, kemudian
masuk zona subduksi, terjadi proses penunjaman disertai metamorfosa
kedua menjadi batu serpentinite, dan terakhir muncul ke luar perut bumi
disertai retak-retak dikarenakan tekanan.
Jadi,singkatnya magma(peridotite,
dunite)-batu ultrabasa-serpentinite. Serpentinite sering digunakan
sebagai sumber mineral, contohnya pembuatan asbes, talc, dll. Dalam
dunia teknik sipil sebaiknya batuan ini dihindari sebagai basement pada
suatu konstruksi karena sifatnya yang rapuh(kekar). Serpentinite juga
mempunyai sifat magnetis (nonfoliasi)
LOKASI 4, Totogan ,Karangsambung
Zona sesar Karangsambung
Di zona sesar ini telah membagi dua
kompleks bukit/bongkahan batu antara batuan tua berumur pratresier yang
disebut kompleks mélange dengan batuan muda berumur tresier yang
disebut formasi waturondo. Seharusnnya batuan tua ada di bagian bawah
memanggul batuan yang muda, akan tetapi pada kenyataannya dua kompleks
bukit ini ketinggian puncak-puncaknya relative sama. Hal ini disebabkan
sesar telah menggeser salah satu kompleks tersebut. Berikut
perbedaan-perbedaan antara 2 kompleks terbagi sesar ini:
parameter | Kompleks melange | Formasi waturondo |
Keseragaman batuan | Campur aduk | seragam |
Jenis batuan | Metamorf, sedimen,beku | sedimen |
Lokasi batuan | Terpisah-pisah | Satu kawasan |
umur | pratresier | tresier |
Kestabilan batuan | Zona lemah, banyak erosi | lemah |
relief | runcing | rata |
Batuan dominan | Batu lempung | Batu pasir dan breksi |
LOKASI 5, bukit Sipako , Karangsambung
Singkapan batuan metemorf filit dan sekis mikaBatuan filit (warna hitam)berasal dari lempung hitam yang sudah kaya akan karbon (C).
Prosesnya berwal dari daerah palung ,
kemudian masuklah mineral-mineral organic terutama karbon, kemudian
lempeng samudera masuk zona subduksi, kemudian menerima panas dan
tekanan, kemudian berubah menjadi filit. Batuan ini memiliki microfault
(sesar minor) yaitu adanya garis lekukan-lekukan pada batuan berukuran
kecil.
Yang kedua batuan sekis mika, batuan ini
berasal dari mineral asam lempeng benua. Batuan ini berkilauan ketika
tertimpa sinar matahari ini dan merupakan batu tertua yang tersingkap di
Pulau Jawa. Pengukuran dengan radioaktif menunjukkan batuan ini berumur
121 juta tahun, dari Zaman Kapur. Batuan alas Pulau Jawa ini memiliki
nilai ilmiah tinggi karena membuktikan bahwa sejak zaman itu telah
terjadi tumbukan lempeng samudra dengan lempeng benua di kawasan
Karangsambung. Di daerah ini pernah direncanakan membuat waduk namun
kemudian dibatalkan.
LOKASI 6 , Kali Mandala , Karangsambung
Batas akhir sesar antara 2 batuan beda zaman
Gunung Parang yang terletak sekitar 300 m
ke utara dari UPT BIKK Karangsambung LIPI terdapat singkapan batuan
beku diabas. Batuan ini diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan
menunjukan struktur kekar tiang (collumnar joint) yang mana merupakan
hasil gaya kontraksi pada saat pembekuan magma. Pada daerah ini telah
dilakukan konservasi sebagian dan sebagian lagi telah dilakukan
penambangan. Apabila penambangan ini terus dilakukan dikhawatirkan
batuan diabas akan habis.
LOKASI 7, Kampus BIKK Karangsambung
Batuan Gamping fosil
Batuan ini didalamnya seperti ada
koin-koin. Koin-koin tersebut merupakan tubuh dari makhluk laut semacam
kerang 50 juta tahun yang lalu. Bisa dipastikan batuan ini bersifat
organic karena mengandung fosil. Batuan gamping ini diisi oleh spesies
numulites. Terbentuk di laut dangkal dimana cahaya matahari masih bisa
masuk.
Pengalaman tak terlupakan bagiku, aku
menjadi lebih mengerti akan penomena-penomena geologi, genesa batuan,
pertemuan lempeng-lempeng. Betapa besar keagungan Alloh lewat berbagai
ciptaannya, proses berjuta-juta tahun sehingga muncul berbagai mineral
di muka bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar