Pengikut

Rabu, 26 Desember 2012

Wisata Geologi di Karangsambung

dicopy dari:


http://fadlyfauzie.wordpress.com/2010/12/15/wisata-geologi-di-karangsambung/



BATUAN TUA DI KARANG SAMBUNG

LOKASI 1, kali Lokidang, Sadang

Singkapan Batu Lempung merah gampingan+Rijang,batu basalt
Batuan lempung merah gamping dan Rijang secara teori merupakan batuan yang hanya bisa ditemui di Dasar lautan. Dan batuan ini terbentuk dari proses sedimentasi dari hasil pelapukan batuan yang kemudian mengalami transport ke laut. Sedimentasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Sedimentasi di dasar laut dangkal. Contohnya Gamping.
  2. Sedimentasi di dasar laut dalam (lebih dari 4000m). Contohnya Rijang (chert)
Suatu hal yang menakjubkan, batuan dari samudra yang terbentuk 60-140 juta tahun yang lalu bisa ditemui di Karangsambung. Menurut ilmu geologi hal ini terjadi dikarenakan Karangsambung dahulunya merupakan daerah subduksi, yaitu zona pertemuan 2 lempeng, lempeng benua Eurasia dan lempeng samudra Hindia.
Dahulu arah penunjamannya dari Timur ke barat,dan dimungkinkan dari karang sambung memanjang ke arah Kalimantan selatan mempunyai karakteristik batuan yang sama diakibatkan hasil proses pergeseran lempeng yang sama. Pertemuan lempeng samudera akan menunjam kebawah dikarenakan berat jenis yang lebih tinggi dibandingkan lempeng benua. Penunjaman terus berlangsung sampai ke perut bumi yang mempunyai suhu dan tekanan yang tinggi, sehingga batuan menjadi meleleh kemudian ada yang muncul keluar dari perut bumi. Singkapan-singkapan batuan kuno yang ada di Karangsambung perlahan muncul di permukaan dikarenakan erosi tanah. Jadi bisa disimpulkan bahwa Karangsambung dahulunya merupakan batuan dasar lautan.
Namun sekarang sudah berubah pertemuan lempeng yang terjadi adalah lempeng benua Australia dari selatan menuju utara ke lempeng Eurasia. Pertemuan 2 lempeng ini disinyalir sebagai penyebab munculnya rangkaian gunung-gunung api di Indonesia (Sumatra, jawa, bali , Lombok). Dengan adanya gunung-gunung api, maka akan terbentuk batuan-batuan beku dari magma.
Batuan lempung merah gampingan berlapis dengan rijang
Batuan gamping dan rijang ini termasuk batuan sedimen, dimana ciri umumnya berlapis-lapis. Batuan sediment yang ditemui di Karangsambung lapisannya vertical, hal ini dikarenakan tekanan dari aktifitas tektonik selama berjuta-juta tahun. Untuk gamping merah materi penyusunnya sebagian besar dari kalsium yang terikat karbonat CaCO3. Sedangkan Rijang kebanyakan tersusun atas silica SiO2 dan besi. Dari segi warna gamping berwarna merah terang dan rijang merah gelap.  Dari segi tekstur gamping lebih kasar dan berpori sedangkan rijang lebih halus. Untuk membedakan batuan gamping merah dengan rijang dilakukan pengujian dengan larutan asam (HClaq). Dengan reaksi-reaksi sebagai berikut:
-Gamping merah
CaCO3 + HCl →CaCl2 +CO2 + H2O, artinya Gamping merah bereaksi dengan asam. Ini terjadi karena komposisi kalsium menyebabkan gamping merah bersifat basa.
-Rijang
SiO2 + HCl →tidak bereaksi, artinya Rijang tidak bereaksi dengan asam
Batuan Basalt
Batuan basalt termasuk pada jenis batuan beku yang berasal dari letusan gunung api. Namun gunung api disini merupakan gunung api dasar laut. Prosesnya berawal dari gerakan saling menjauh (pemekaran) dasar samudra, muncul gunung api kemudian memuntahkan lava yang selanjutnya membeku ketika terkena air laut. Prinsipnya seperti membuat cendol ketika masih panas seketika masuk kedalam air, kemudian membeku ditambah dengan adanya tekanan hidrostatis menyebabkan batuan berbentuk bulat. Bentuknya bulat lonjong sehingga sering disebut pillow lava. Batuan basalt biasanya berwarna hitam dan bersifat asam.
batuan basalt
batuan sedimen gamping merah dan rijang

LOKASI 2, batuan zona dasar dari subduksi, Sadang

Singkapan Batu lempung hitam
Pada zona dasar subduksi akan akan ditemui massa dasar yaitu lempung hitam, warnanya hitam mengkilap. Hal ini disebabkan gesekan antar lempung (uplift), akan tetapi akibatnya batuan menjadi mudah rapuh. Bila dilihat dari strukturnya batuan lempung hitam termasuk pada boudinade sehingga bisa mengetahui arah gaya. Adanya tekanan membuat batuan menjadi memipih (foliasi) dan memanjang, melempung sehingga struktur menjadi bersisik (scaly clay).

LOKASI 3, Pucangan, Sadang

Singkapan Batuan metemorf serpentinite
Batuan serpentinite termasuk pada batuan malihan. Berasal dari perut bumi di bawah lantai dasar samudera. Batu ini malihan dari batu ultra basa hasil pembekuan magma pada kerak samudra. Sedangkan batu ultrabasa sendiri batuan asalnya dari peridotite dan dunite, banyak mengandung mineral olivine yang menyebabkan berwarna hijau. Batu-batu ini berubah ketika bersentuhan dengan air laut . Kemudian batu ultrabasa bergerak bersama lempeng samudera, kemudian masuk zona subduksi, terjadi proses penunjaman disertai metamorfosa kedua menjadi batu serpentinite, dan terakhir muncul ke luar perut bumi disertai retak-retak dikarenakan tekanan.
Jadi,singkatnya magma(peridotite, dunite)-batu ultrabasa-serpentinite. Serpentinite sering digunakan sebagai sumber mineral, contohnya pembuatan asbes, talc, dll. Dalam dunia teknik sipil sebaiknya batuan ini dihindari sebagai basement pada suatu konstruksi karena sifatnya yang rapuh(kekar). Serpentinite juga mempunyai sifat magnetis (nonfoliasi)

LOKASI 4, Totogan ,Karangsambung

Zona sesar Karangsambung
Di zona sesar ini telah membagi dua kompleks bukit/bongkahan batu antara batuan tua berumur pratresier yang disebut  kompleks mélange dengan batuan muda berumur tresier yang disebut formasi waturondo. Seharusnnya batuan tua ada di bagian bawah memanggul batuan yang muda, akan tetapi pada kenyataannya dua kompleks bukit ini ketinggian puncak-puncaknya relative sama. Hal ini disebabkan sesar telah menggeser salah satu kompleks tersebut. Berikut perbedaan-perbedaan antara 2 kompleks terbagi sesar ini:
parameter Kompleks melange Formasi waturondo
Keseragaman batuan Campur aduk seragam
Jenis batuan Metamorf, sedimen,beku sedimen
Lokasi batuan Terpisah-pisah Satu kawasan
umur pratresier tresier
Kestabilan batuan Zona lemah, banyak erosi lemah
relief runcing rata
Batuan dominan Batu lempung Batu pasir dan breksi

LOKASI 5, bukit Sipako , Karangsambung

Singkapan batuan metemorf filit dan sekis mika
Batuan filit (warna hitam)berasal dari lempung hitam yang sudah kaya akan karbon (C).
Prosesnya berwal dari daerah palung , kemudian masuklah mineral-mineral organic terutama karbon, kemudian lempeng samudera masuk zona subduksi, kemudian menerima panas dan tekanan, kemudian berubah menjadi filit. Batuan ini memiliki microfault (sesar minor) yaitu adanya garis lekukan-lekukan pada batuan berukuran kecil.
Yang kedua batuan sekis mika, batuan ini berasal dari mineral asam lempeng benua. Batuan ini berkilauan ketika tertimpa sinar matahari ini dan merupakan batu tertua yang tersingkap di Pulau Jawa. Pengukuran dengan radioaktif menunjukkan batuan ini berumur 121 juta tahun, dari Zaman Kapur. Batuan alas Pulau Jawa ini memiliki nilai ilmiah tinggi karena membuktikan bahwa sejak zaman itu telah terjadi tumbukan lempeng samudra dengan lempeng benua di kawasan Karangsambung. Di daerah ini pernah direncanakan membuat waduk namun kemudian dibatalkan.

LOKASI 6 , Kali Mandala , Karangsambung

Batas akhir sesar antara 2 batuan beda zaman
Gunung Parang yang terletak sekitar 300 m ke utara dari UPT BIKK Karangsambung LIPI terdapat singkapan batuan beku diabas. Batuan ini diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan menunjukan struktur kekar tiang (collumnar joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi pada saat pembekuan magma. Pada daerah ini telah dilakukan konservasi sebagian dan sebagian lagi telah dilakukan penambangan. Apabila penambangan ini terus dilakukan dikhawatirkan batuan diabas akan habis.

LOKASI 7, Kampus BIKK Karangsambung

Batuan Gamping fosil
Batuan ini didalamnya seperti ada koin-koin. Koin-koin tersebut merupakan tubuh dari makhluk laut semacam kerang 50 juta tahun yang lalu. Bisa dipastikan batuan ini bersifat organic karena mengandung fosil. Batuan gamping ini diisi oleh spesies numulites. Terbentuk di laut dangkal dimana cahaya matahari masih bisa masuk.
Pengalaman tak terlupakan bagiku, aku menjadi lebih mengerti akan penomena-penomena geologi, genesa batuan, pertemuan lempeng-lempeng. Betapa besar keagungan Alloh lewat berbagai ciptaannya, proses berjuta-juta tahun sehingga muncul berbagai mineral di muka bumi.

Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah

Tidak ada komentar: