Pengikut

Rabu, 26 Desember 2012

BATUAN DARI DAERAH KARANGSAMBUNG, KEBUMEN



 

Batu Mulia Sungai Luk Ula

http://batumulialukula.wordpress.com/2012/04/14/batu-galih-asem-sungai-luk-ula/#more-97

Sesuai dengan julukannya, “Batu Mulia” adalah batu yang mempunyai derajat kemuliaan yang lebih dibandingkan dengan batuan lainnya. Derajat kemuliaan tersebut bisa dilihat dari kekerasan, keunikan corak, unsur pembentukan, kandungan mineralnya, kelangkaannya dan sebagainya. Batuan tersebut kemudian dibentuk menjadi batu akik  yang menjadi asesoris manusia ataupun Suseki (Kerajinan Batu Hias). Tujuannya tidak lain untuk menambah nilai kemuliaan manusia dari aspek keindahan.
Budaya memakai akik atau asesoris dari batu hingga hiasan batu seperti suseki telah menjadi bagian dari gaya hidup. Batuan – batuan luar negeri pun telah banyak masuk ke Indonesia bahkan kini menduduki kelas teratas. Ketidaktahuan masyarakat dalam negeri mengenai batu Luk Ula yang sebenarnya telah dikenal hingga mancanegara menambah kabur dan rendah nilai batuan Luk Ula yang sangat luarbiasa baik dari segi ketuaan usia, kekerasan, kelangkaan, kandungan mineral, kegilapan, kandungan minyak, kekhasan dan daya kandungan enegi yang tersimpan sebagai benda statis yang bisa digunakan untuk memancarkan daya potensi manusia (pemakainya) dengan sistem induksi materi makrokosmos dan mikrokosmos. Hal inilah yang sesungguhnya menjadi dasar kecocokan seseorang terhadap batuan tertentu yang didasarkan dengan profesi, karakter, dan hari kelahiran seseorang dengan unsur alam di hari kelahiran tersebut yang harus bersinergi dengan daya makrokosmos statis yang ada dalam batu.
Fenomena dan pemahaman masyarakat awam terhadap tingginya harga dan klas dari batu luar menjadikan kesenangan bagi para kolektor batu baik dalam negeri maupun luar negeri seperti China, Jepang Korea dan lain – lain yang dengan mudah dan murahnya membeli dan mengangkut bongkahan – bongkahan besar batuan Luk Ula ke tempat mereka, sementara masyarakat umum dikondisikan untuk berburu batu luar negeri atau luar pulau. Kecerobohan juga terjadi di beberapa daerah dimana para pecinta akik membeli batu – batu Luk Ula yang khas tersebut kemudian diatasnamakan batuan dari daerah mereka. Tentunya mereka tidak memperhitungkan sisi geologis bahwa batuan Luk Ula adalah jenis batuan dengan ciri khusus yang tidak dimiliki oleh daerah di belahan bumi manapun.


Batuan Luk Ula dan Daya Energinya

Batuan Luk Ula yang memiliki bermacam – macam jenis dan kekhasan tersendiri, memiliki daya manfaat sebagai hasil induksi energi statis makrokosmos yang dikandungnya terhadap energi dinamis mikrokosmos yang terdapat dalam diri manusia (si pemakai atau pemilik batu). Proses ini merupakan proses reaksi alam baik kimia, fisika, kelistrikan, kemagnetan dan lain – lain. Daya yang ditimbulkan dari pemakaian dan kepemilikan batu Luk Ula berbeda dengan batuan – batuan dari daerah lain yang lebih bersifat klenik dan erat dengan pencitraan bahwa batu atau akik identik dengan dunia perdukunan.
Mencari Bahan Dasar di Aliran Sungai Luk Ula Karangsambung
Mencari bahan dasar berupa batuan untuk dijadikan akik di sungai luk Ula sangat sulit. Hal ini disebabkan oleh kegiatan eksplorasi pasir secara besar – besaran yang telah berlangsung lebih dari 25 tahun ini dengan menggunakan mesin sedot, sehingga batuan – batuan mulia ikut tesedot dan terbawa oleh truk pasir ke tempat – tempat konsumen pasir, tidak hanya di dalam kabupaten Kebumen saja, tetapi sampai ke luar kabupaten, dikarenakan kualitas pasir Luk Ula yang dikenal unggul sejak dahulu. Selain aktivitas penambangan pasir, hal lain yang menyebabkan langkanya batuan Luk Ula adalah banyaknya kolektor dari luar kota bahkan macanegara seperti Jepang, Korea, Cina, dan lain – lain yang membeli dan mengangkut bongkahan – bongkahan batuan berkualitas Luk Ula Karangsambung yang tidak jarang menggunakan kendaraan berat. Batuan berupa bongkahan besar tersebut dijadikan hiasan taman bernilai tinggi. Keadaan ini sangat sulit dicegah sebab batuan – batuan ini tidak hanya tersebar di tanah milik LIPI saja, akan tetapi lebih banyak dan beragam di tanah milik warga. Kondisi ekonomi warga yang pas – pasan dan medan pegunungan menjadikan batuan – batuan ini sebagai sumber mata pencaharian warga. Harga murah untuk batu berkualitas tinggi ini tidak menjadi masalah bagi warga yang sehari – harinya mayoritas bergantung pada alam Luk Ula dan Karangsambung. Efek kelangkaan seperti yang terjadi sekarang ini pun tidak dihiraukan warga.
Warga pencari batu dikenal dengan sebutan petani batu. Mencari batu Luk Ula tidak bisa dilakukan setiap saat. Hanya saat debit air surut sajalah batu mulia Luk Ula dengan mudah dicari. Waktu surut ini terjadi pada pagi hari hingga jam 1 siang, pun jika tidak hujan dan banjir. Pencarian yang tidak melawan gerak angin akan lebih memudahkan kita untuk melihat batuan mulia Luk Ula.

 

Batu Akik Celup Sungai Luk Ula – Batu Jin – Batu Sulaiman – Batu Tarikan






Batu akik celup adalah batuan akik yang sengaja diubah warnanya agar lebih menarik dan terkesan mahal. Teknik pewarnaan batuan ini menggunakan teknik celup menggunakan larutan dan pewarna khusus. Batu akik yang pada awalnya berwarna putih bisa diubah warna sesuai selera. Batuan ini sering mengkecoh pecinta akik pemula. Batuan celup banyak dikomersilkan oleh kalangan tertentu sebagai batu yang mengandung energi spiritual tinggi, terlebih jika mengkomersilkannya menggunakan trik seolah – olah menariknya dari alam gaib dengan kekuatan doa dan syarat – syarat (sesaji) tertentu agar terlihat sangat meyakinkan, sehingga batuan ini kemudian lazim dikenal sebagai batu Jin, batu Sulaiman atau batu Tarikan (sebab didapatkan dengan cara menariknya keluar dari alam Jin/ gaib ke alam nyata. Dinamakan Batu Sulaiman karena Sulaiman adalah seorang Raja yang terkenal sebagai Raja dari bangsa manusia dan jin.
Pengrajin Batuan Akik Celup menggunakan batuan bahan berjenis Agate (nama ilmiah batuan ini) yang berasal dari Sungai Luk Ula Kebumen. Para petani batu Kebumen menjual bahan batuan ini kepada pengrajin batu yang berasal dari daerah lain dengan harga sangat murah perkilogram. Batu – batu inilah yang banyak beredar di pasaran bahkan di Kebumen sendiri dengan mengatasnamakan batu luar. Batu jenis ini terkadang juga diatasnamakan sebagai batu mulia dari alam gaib yang kemudian terpaksa dibayar mahal oleh para pejabat atau orang – orang tertentu yang memiliki hobi dekat dengan para pelaku spiritual.
Meskipun batu Agate (yang telah menjadi akik ini) telah berubah warna dan berubah nama serta diatasnamakan batuan dari daerah lain, akan tetapi tekstur batu luk Ula ini dengan mudah bisa diketahui dengan cara melihat atau menerawangnya di sinar matahari. Tingkat kejenihan batuan Agate Sungai Luk Ula tidak akan bisa sejernih kaca seperti batuan lain daerah, misal batuan Kalimantan. Batuan tansparan jenis apapun yang berasal dari Luk Ula Karangsambung Kebumen, selalu memiliki kepekatan yang tinggi dikarenakan faktor ketuaan usia pembentukannya, sehingga apabila diterawang batuan tersebut sepeti mengandung unsur minyak (dalam bahasa Kebumen disebut nglamuk). Karena batuan akik jenis ini memiliki warna yang berasal dari teknik pewarnaan buatan (bukan alami) maka warna batuan ini tidak terlihat memancarkan (memantulkan) sinar, melainkan menyerap sinar sehingga terlihat redup dan pucat. Batuan Luk Ula yang juga sering dipakai oleh pengrajin sebagai batuan akik celup adalah batu Es (batu yang tekstur dan warnanya mirip es).
Sungguh sangat memprihatinkan karena ketidaktahuan dan cerita yang sengaja dibuat oleh pihak – pihak yang berkepentingan, akhirnya banyak masyarakat maupun pecinta akik bahkan pecinta spiritual tertipu dengan batu ini.








Batu Ginggang Sungai Luk Ula


Dalam bahasa Jawa, kata Ginggang berarti bergeser, bergerak, berubah. Batu ini kemudian dinamakan Ginggang karena sifat mineral penyusunnya yang mempunyai kemampuan menyerap cahaya dan energi secara halus dan kemudian memancarkannya kembali ke luar secara searah membentuk suatu pola gerak yang halus seperti aliran air yang tenang. Gerakan ini dihasilkan melalui mekanisme terarah dari tekstur garis – garis dalam batu yang terbentuk karena sedimentasi penyusun yang sangat lama. Jenis batuan ginggang bermacam – macam. Ada yang jernih dan ada yang pekat. Semakin tinggi tingkat kejernihan dan kelembutan garis batuan ini, semakin besar pula daya serap dan daya pancar yang dihasilkan. Geraknya pun terlihat semakin jelas. Teknik penggosokan (bentuk/ pola gosokan batu) juga sangat mempengaruhi maksimalnya daya pancar energi serap. Perbedaan tingkat serap, pancar, dan gerak pada masing – masing batu Ginggang melahirkan istilah Ginggang hidup dan Ginggang mati. Ginggang hidup memiliki nilai komersil yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Ginggang mati.
Karena sifat yang dimiliknya, batuan ini sangat bemanfaat kepada si pemakai sebagai media serap energi dan pemancar sehingga si pemakai akan menjadi pusat medan biomagnet dan biokelistrikan dari manusia di sekitarnya. Dengan kata lain, induksi makrokosmos batuan ini bisa memaksimalkan daya tarik pemakainya terhadap manusia di lingkungan sekitarnya.
Stok : stok Ginggang Hidup grade 1,2,3 belum tersedia lagi (penambahan stok dapat diusahakan dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, tergantung julung pencarian)










Batu Lintang Luk Ula


Batu lintang Luk Ula adalah jenis batuan yang hanya terdapat di daerah Luk Ula. Disebut batu Lintang karena corak dan serat batuan yang melintang yang disebabkan oleh proses pembentukan hasil sedimentasi di aliran sungai Luk Ula yang berkelok – kelok, sehingga membentuk corak atau alur melintang yang tidak tetap. Warna kulit dari batu Lintang adalah putih, merah, dan hitam. Warna kulit ini berbeda dengan warna dalamnya. Terkadang warna kulit yang putih, merah, atau hitam memiliki warna dalam yang merah, hijau, atau putih. Keunikan batu ini adalah corak atau alur lintang tidak terlihat di kulitnya. Batu ini sepintas terkesan seperti batuan biasa sehingga tekadang mengkecoh para pencari batu pemula. Proses energi pembentukan dan hasil materi bentuk yang memiliki corak saling melintang tidak terarah menjadikan batu ini menyimpan energi makrokosmos statis yang dapat menginduksi pemakainya menjadi terlihat umum dan tidak menimbulkan kesan khusus terhadap lingkungan. Daya ini sangat dibutuhkan bagi orang – orang yang memiliki pekerjaan penyamaran.dahulu batu ini dipakai sebagai akik oleh para telik sandi (intelejen) dan para raja yang sedang menyamar terjun di masyarakatnya, atau pun ketika ia bepergian berburu ataupun bertapa agar tidak diketahui kesejatiannya. Batu ini pada masa lalu digunakan juga sebagai sandi oleh sesama telik sandi kerajaan.
Stok : 1 buah (penambahan stok dapat diusahakan dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, tergantung julung pencarian)








Batu Badar Besi Luk Ula


Batuan Badar Besi adalah batuan yang mengandung mineral besi magnetis serta beberapa logam lain, sehingga batuan ini dapat menempel pada magnet. Daya besi alam yang pekat dan terseleksi dalam batuan ini menginduksi unsur zat besi tubuh si pemakai sehingga dapat terpancar dengan maksimal. Reaksi pancar zat besi berpengaruh baik secara fisik maupun psikis berupa semangat dan kemantapan (keyakinan hati) dalam segala gerak langkah dan pekerjaannya. Keberanian untuk melangkah pun semakin kuat. Daya magnet yang menginduksi tubuh juga berefek pada keluwesan serta besarnya daya tarik pengguna batu bada besi ini terhadap manusia disekitarnya disebabkan daya tubuhnya mengandung magnetis alam yang lebih kuat dibandingkan manusia lain di sekitarnya. Keistimewaan Badar Besi ini telah menarik minat para pengrajin dan menjual batu akik untuk memproduksi Badar Besi palsu dengan menggunakan bahan dasar magnet bekas speaker dan lain – lain. Kehati – hatian dan kecermatan sangat diperlukan dalam memastikan keaslian batu Badar Besi Luk Ula. Grade Magnetis Alam Makro dalam Badar Besi juga bertingkat – tingkat sesuai dengan jenis dan warna bahan dasar batuan. Perbedaan Grade ini berkaitan erat dengan besar kecilnya daya tarik magnetis si pemakai batuan terhadap manusia dan lingkungan di sekitarnya.
Stok : Merah 1 buah, Hitam 1 buah (penambahan stok dapat diusahakan dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, tergantung julung pencarian)










Batu Galih Asem Sungai Luk Ula


Batu Fosil Galih Asem Sungai Luk Ula
Fosil Galih Asem adalah batuan keras yang terbentuk dari inti batang (kambium) pohon Asem Jawa selama jutaan tahun sehingga mengeras menjadi batuan. Masyarakat Jawa sejak dahulu memiliki fisolofi positif terhadap Galih Asem. Asem Jawa tekenal akan rasa masamnya. Reaksi dari unsur masamnya tidak bisa dihilangkan dengan pemanis atau bahan apapun. Daya masam dari Asem Jawa yang merupakan proses alam makrokosmos ini tersimpan abadi dalam batang inti (kambium) pohon asem yang kemudian bertahan selama berjuta tahun dalam alam dan ketika telah menjadi batuan fosil, meskipun rasa masam sebagai pencitraan luar inderawi (dalam hal ini perasa lidah) telah hilang dan kembali ke alam, akan tetapi daya alam penyusun kemasaman semakin membeku dan memadat dalam fosil tersebut. Daya kuat alam penyusun kemasaman yang tidak bisa ditawarkan inilah yang akan menginduksi enegi keaslian (dalam hal ini kepribadian) manusia pemakai batu akik Galih Asem luk Ula menjadi energi positif berupa kekuatan karakter pribadi si pemakai. Dengan kuatnya karakter pribadi yang termaksimalkan oleh daya induksi statis makrokosmos yang terdapat di dalam fosil batuan Galih Asem akan menambah pancaran kemuliaan pribadi dimata orang lain dan sekitarnya meskipun dari segi materi atau kekayaan si  pemakai dalam kategori biasa atau bahkan kurang.
Mulai diketahuinya fosil Galih Asem Luk Ula ini menimbulkan minat para pengrajin akik atau penjual akik untuk memproduksi dan menjual akik biasa kemudian menamainya Galih Asem, tanpa diperlihatkan bahan baku dasarnya. Harga yang kadang tak terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah itu pun sangat disayangkan ketika dibandingkan dengan barangnya yang palsu. Kehati – hatian dan kecermatan sangat diperlukan dalam membeli akik atau batuan fosil Galih Asem Luk Ula. Grade Daya batuan fosil Galih Asem Luk Ula jauh lebih tinggi dibandingkan Galih Asem yang masih berupa kayu yang kebanyakan beredar di pasaran baik sebagai akik maupun kerajinan kayu.
Stok batu : 2 buah (penambahan stok dapat diusahakan dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, tergantung julung pencarian)




Badar Tawon (Batuan Fosil Terumbu Karang, Rumput Laut, atau Ganggang Laut)


Foto Batu akik Badar Tawon
Masyarakat pada umumnya mengira bahwa batuan ini merupakan fosil sarang tawon (lebah) karena bentuknya yang menyerupai sarang lebah, sehingga kemudian disebut dengan Badar Tawon. Batuan ini sesungguhnya adalah fosil dari aneka terumbu karang, rumput laut atau ganggang laut yang karena tuanya akhirnya membatu dengan kekerasan yang luarbiasa, melebihi batuan pada umumnya. Batuan ini hanya terdapat di Luk Ula Karangsambung sebagai bukti geologis bahwa Luk Ula Karangsambung Kebumen memang dahulunya merupakan dasar samudra yang kemudian terangkat pada masa pratersier. Warna dari batuan ini bermacam – macam. Ada yang putih, merah, hijau, biru, kuning, orange dan lain – lain sesuai dengan warna terumbu atau ganggang laut yang menjadi fosil. Meskipun telah membatu dan transparan, akan tetapi bentuk corak tumbuhan asli tidak hilang. Saripati terumbu, rumput laut atau ganggang laut yang mengandung zat – zat yang diperlukan oleh tubuh manusia ini dapat menginduksi pemakainya menjadi enerjik dan fresh sebagai hasil masuknya saripati zat penyusun batuan ke dalam tubuh melalui induksi dan penyerapan. Karena langkanya fosil batuan ini, maka sebuah terobosan baru di bidang pengobatan yang kini telah dikembangkan adalah terapi herbal menggunakan media buatan berbentuk koyo tempel. Badar Tawon sangat baik digunakan sebagai akik atau mata cincin dan kalung bagi kaum wanita yang secara biologis lebih banyak membutuhkan zat – zat yang terkandung dalam terumbu, rumput laut, atau ganggang laut untuk menjaga kesehatan dan keremajaan kulit. Sifat terumbu, rumput laut dan ganggang laut yang cenderung lembut sangat sesuai dengan sifat dasar wanita yang feminim baik tubuh maupun jiwanya. Meski batuan jenis ini sulit dipalsu, ada baiknya untuk tetap melihat batuan bahannya sebelum dibuat akik, agar lebih meyakinkan. Semakin jernih dan transparan batuan ini, daya pancarnya semakin maksimal.
Stok : 2 buah (penambahan stok dapat diusahakan dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan, tergantung julung pencarian)






5 komentar:

siswanto mengatakan...

Mantap bos ak punya badar besi tapi asli ps palsu ak ga tau,gi mna cr bedain yang asli ma palsu?

Unknown mengatakan...

Bos alamat dimana

RACHMAT DIANTO mengatakan...

Untuk Badar besi yg asli itu ciri2nya. bsa menempel di besi atau magnet.

RACHMAT DIANTO mengatakan...

alamat: karangsambung, kebumen. saya tidak jual, melainkan sekedar share info aja. maaf klo bru bsa balas koment kawan2

Unknown mengatakan...

batu lintang luk ula nya itu keren gan,
ane kira ada lagi.... hehehehehe